Selasa, 14 Juni 2016

Apa Itu Leukosit?
Darah manusia terdiri atas sel-sel darah dan cairan yang disebut sebagai plasma darah. Sel darah terdiri atas
  • Sel darah merah (erythrocit),  Sel darah merah akan membawa nutrisi serta oksigen ke organ, jaringan dan sel-sel dalam tubuh kita.
  • Sel darah putih (leukosit), Sel darah putih (leukosit) merupakan sistem pertahanan tubuh yang penting untuk menangkal bakteri, virus, kuman, dan kotoran lain yang memicu penyakit yang melemahkan tubuh. (Baca : Penyebab kelebihan sel darah putih)
  • Keping darah (trombosit).
Leukosit mempertahankan tubuh dari serangan penyakit dengan cara memakan (fagositosis) penyakit tersebut. Begitu tubuh mendeteksi adanya infeksi maka sumsum tulang akan memproduksi lebih banyak sel-sel darah putih untuk melawan infeksi.
Fungsi Sel Darah Putih
Ada beberapa jenis sel darah putih yang dikenal, masing-masing dengan fungsinya sendiri. Fungsi utama menghancurkan kuman (mikroorganisme), bakteri dan virus asing, bahkan sel darah putih dapat memainkan peran dalam reaksi alergi.
Berdasarkan ada tidaknya granula dalam plasmanya, leukosit ada 5 (lima) jenis. Yaitu leukosit yang bergranula (granulosit) yaitu
  • Neutrofil, Neutrofil akan melakukan fagositosis terhadap erythrosit, kuman dan jaringan mati.
  • Eosinofil, Eosinofil akan meningkat jumlahnya jika tubuh terkena infeksi.
  • Basofil, Basofil mempunyai zat kimia anti penggumpalan darah yang disebut heparin.
Leukosit yang tidak bergranula disebut agranulosit yaitu
  • Limfosit, Limposit berfungsi membentuk antibodi,
  • Mononosit, Monosit akan menganggap zat asing atau mikroba yang masuk ke dalam pembuluh darah sebagai antigen.
Sel-sel darah putih akan memproduksi antibodi untuk melawannya. Ketika ada peningkatan neutrofil dalam darah menunjukkan adanya infeksi, kanker dalam tubuh, atau tubuh sedang dalam kondisi stres.
Peningkatan Monosit dan Eosinofil menunjukkan adanya infeksi bakteri. Bila ada peningkatan yang tinggi pada Limfosit menunjukkan adanya penyakit AIDS. Semakin tinggi leukosit akan semakin berat infeksinya. Limfosit terdiri atas T-limfosit (T-sel) dan B-limfosit (B-sel) yang dihasilkan sumsum tulang dan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Keduanya akan menghasilkan antibodi yang disesuaikan dengan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Tubuh akan menghasilkan interferon yang menghalangi terbentuknya replikasi virus baru. Kemampuan inilah yang mencegah terjadinya serangan lanjutan dari virus.
Penyebab Leukosit Tinggi
Jumlah sel darah putih yang tinggi bukanlah indikasi penyakit tertentu. Adanya sel darah putih berlebih (leukositosis) menjadi indikator penting untuk kesehatan. Hal ini menunjukan ada yang tidak normal dalam tubuh, seperti
  • Terjadi infeksi bakteri dan jamur,
  • Stres,
  • Radang (inflamasi),
  • Trauma,
  • Keganasan,
  • TBC,
  • atau penyakit sumsum tulang.
Termasuk juga bisa disebabkan karena stres, alergi, atau reaksi terhadap beberapa obat yang digunakan untuk meningkatkan produksi sel. Leukositosis merupakan sebuah sinyal dari adanya infeksi atau penyakit dalam tubuh. Biasanya dalam leukositosisjumlah sel darah putih meningkat.
  • Leukosit tinggi bisa karena gangguan penyakit tertentu seperti tuberkulosis, batuk rejan, radang usus, campak, dan penyakit lainnya. Hal itu merupakan respon balik dari tubuh untuk melawan infeksi. Selain itu bisa juga karena perilaku tidak sehat seperti pada orang merokok, stres baik itu stres karena emosional atau fisik
  • Kadar leukosit tinggi banyak ditemukan pada infeksi sistem urine, terutama pada infeksi saluran kemih, infeksi kandung kemih, infeksi ginjal atau bahkan tumor. Leukosit yang tinggi dalam urine menjadi indikasi adanya infeksi mikroorganisme dalam tubuh. Infeksi pada sistem urin juga menyebabkan leukosit tinggi.
  • Leukositosis pada orang normal terjadi karena infeksi seperti cacingan.
Jumlah Leukosit
Kadar leukosit normal pada manusia dewasa sekitar 5.000 sampai 15.000 / mm3. Sel-sel ini hanya berjumlah 1% dari total volume darah. Leukosit dalam tubuh biasanya diproduksi sekitar 100 miliar leukosit dalam sumsum tulang. Jumlah ini akan meningkat bila tubuh terkena infeksi kuman atau infeksi penyakit lainnya.
Leukemia
Pada kasus leukemia atau kanker darah, leukosit akan naik sangat tinggi lebih dari 10.000 (5-6 kali jumlah sel darah putih normal). Sel-sel darah putih justru memakan sel darah tubuh orang itu sendiri. Nilai normal leukosit berbeda pada bayi, anak, dan dewasa. Ambang batas jumlah sel leukosit pada anak-anak bervariasi tergantung usia dan berat badan. Peningkatan jumlah sel darah putih ini menandakan ada proses infeksi di dalam tubuh.
Penyebab leukemia salah satunya terpapar oleh bahan kimia tertentu, sinar radiasi, serta obat-obatan (pengobatan kanker), atau karena adanya kromosom yang abnormal (down syndrome). Bahan-bahan tersebut akan menyebabkan terjadinya mutasi dan mempengaruhi proses pembelahan sel darah putih.
Apa Efek Leukosit Tinggi
Tingginya leukosit pada tubuh merupakan indikasi peningkatan produksi sel sel untuk melawan infeksi pada tubuh. Pada saat terjadi infeksi, leukosit secara otomatis akan melakukan fagositosis atau menghancurkan organisme yang menyebabkan infeksi. Adanya gangguan sistem kekebalan tubuh akan menyebabkan peningkatan jumlah sel-sel darah putih.
Apa efek leukosit yang tinggi?
  • Kanker Darah (Leukemia). Sel darah putih atau leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap infeksi atau serangan penyakit lainnya. Naiknya produksi leukosit dalam tubuh karena terjadi infeksi. Tubuh memerlukannya untuk melawan infeksi yang terjadi. Infeksi bisa datang akibat virus, bakteri, atau penyebab lain. Leukosit yang meninggi menjadi jalan bagi pemeriksaan lanjutan. Di antaranya untuk mendeteksi kanker darah atau leukemiaLeukemiaadalah penyakit yang disebabkan oleh kelebihan produksi sel darah putih.
  • Kelainan Sumsum Tulang. Tubuh akan merangsang sumsum tulang agar memproduksi lebih banyak sel darah putih untuk mengatasi infeksi. Sumsum tulang akan bekerja ekstra keras memproduksi leukosit. Sumsum tulang akan terus dipaksa memproduksi leukosit sampai tercapai kondisi aman. Hanya saja, pada saat ada masalah pada sumsum tulang, kadar sel darah putih pun akan semakin meningkat.
  • Terjadi Peradangan. Setiap terjadi peradangan, alergi, infeksi akan menyebabkan kenaikan jumlah sel darah putih. Ini merupakan reaksi lanjutan terhadap obat yang dikonsumsi untuk meningkatkan produksi sel-sel darah putih.
  • Demam berulang. Seseorang dengan leukosit tinggi bisa mengeluhkan adanya demam yang berulang. Saat diperiksa di laboratorium, leukosit-nya cenderung tinggi. Kenaikan leukosit yang menyertai keadaan demam bisa menjadi petunjuk ke arah proses infeksi bakteri, serta penanda kelainan dari leukosit itu sendiri.
  • Kram dan Gangguan Limpa. Leukosit yang tinggi juga akan diiringi demam, disertai kram pada perut, mual, gangguan pada organ Lien (limpa) atau juga hati. Tubuh mudah merasa lelah dan wajah terlihat pucat.
  • Timbulnya penyakit infeksi. Penyakit-penyakit infeksi seperti tifoid, hepatitis, infeksi saluran kemih, infeksi saluran napas, telinga bahkan infeksi kulit bisa menunjukkan hal yang sama.
Meski leukosit menjadi alat pertahanan utama tubuh, namun efek dari penyerangan mikroorganisme, bakteri, atau virus terhadapleukosit pun juga bervariasi tergantung kondisi tubuh kita. Tubuh bisa menang dalam pertempuran, alias pasien menjadi sehat dan sembuh. Atau bisa juga justru kalah yang membuat tubuh sakit.